“Mempelajari masa lalu untuk memperkirakan masa depan. Itulah arti penting mengetahui sejarah.”
Pernah nggak mendengar kata-kata itu?
Ya! Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh Pain. Pain mengatakan bahwa sejarah itu sangat penting, karena dengan mengetahui sejarah, kita bisa memperkirakan seperti apa masa depan nanti.Lalu, bagaimana cara kita mengetahui sejarah? Banyak cara yang bisa kamu gunakan untuk belajar dan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau. Terlebih lagi, dengan pesatnya perkembangan teknologi, kamu bisa mempelajari sejarah melalui sumber-sumber berbentuk visual, audio visual, juga tradisi lisan. Agar bisa lebih jelas lagi, yuk simak penjelasannya.
VISUAL
Sumber sejarah berbentuk visual secara umum adalah semua sumber sejarah yang bisa dilihat oleh pengelihatan. Lebih spesifiknya, sumber sejarah secara visual itu berupa foto, lukisan, pahatan, dan ukiran.
AUDIO VISUAL
Audio visual adalah gambar dan suara yang direkam kemudian diolah untuk diputar kembali dan dilihat. Audio visual dikenal juga dengan sebutan film atau rekaman. Sumber sejarah berbentuk audio visual menjadi marak pada saat perang dunia ke-2 meletus. Hal ini terjadi karena teknologi sudah memungkinkan untuk menghasilkan kamera yang dapat dibawa, tentunya dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Pada awal kemunculannya, rekaman peristiwa bersejarah digunakan untuk propaganda perang. Akan tetapi, pada saat itu rekamannya masih berwarna hitam putih. Propaganda yang dilakukan menggunakan rekaman, bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mendaftar ke institusi militer dan berperang untuk negara.
Selain itu, ada juga rekaman yang menunjukkan saat operasi militer dijalankan. Rekaman saat operasi militer biasanya digunakan untuk mengukur kesuksesan operasi tersebut untuk menjadi bukti ke masyarakat jika operasi tersebut berhasil.
Nah cuplikan-cuplikan video itu kemudian disatukan hingga jadi sebuah video dokumenter. Video-video dokumenter itulah yang menjadi sarana belajar kita. Video dokumenter sejarah juga termasuk ke dalam sumber sejarah audio visual ya
TRADISI LISAN
Tradisi lisan biasanya digunakan untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang tidak ada dokumentasinya, dengan cara mewawancarai orang-orang yang terkait dengan peristiwa tersebut. Hal ini biasa dilakukan untuk mengidentifikasi dan melestarikan ceita-cerita leluhur, takhayul, dongeng, atau peristiwa yang tidak sempat di dokumentasikan karena ketidakmampuan masyarakat itu.
Sumber-Sumber Sejarah
Squad, ada 3 jenis sumber sejarah yang bisa digunakan untuk menelaah peristiwa sejarah. Apa saja, ya?
1. Sumber lisan, yaitu keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami peristiwa sejarah tersebut. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami langsung peristiwa tersebut, sumber lisan juga bisa diperoleh dari kerabat atau orang lain yang mengetahui peristiwa tersebut secara rinci.
2. Sumber tulisan, yang merupakan keterangan tertulis berupa catatan yang berasal dari suatu peristiwa sejarah, misalnya prasasti, dokumen, piagam, naskah, surat kabar, dan laporan.
Prasasti Ciaruteun peninggalan Kerajaan Tarumanegara (sumber: sportourism.id)
3. Sumber benda, yaitu benda-benda yang berasal dari suatu zaman atau peristiwa tertentu, misalnya bangunan, senjata, perkakas dari batu, patung, perhiasan, dan candi.
ARTEFAK
Artefak adalah benda peninggalan buatan tangan manusia di masa lampau yang dapat dipindahkan. Artefak memiliki banyak rupa, Contohnya seperti sendok, piring, cangkul, arit, kendi, mata panah, tombak, perhiasan, dan lain-lain.
Artefak yang telah ditemukan, biasanya disimpan di museum untuk mencegahnya dari kerusakan dan ulah jahil manusia.
Bentuk-bentuk Artefak sebagai sumber sejarah
FOSIL
Fosil adalah sisa makhluk hidup (hewan, tumbuhan, atau manusia) yang telah menjadi mineral atau batu. Fosil dapat terjadi karena beberapa hal, ada yang terjadi karena sisa makhluk tersebut tertimbun, terjebak di dalam getah (amber), atau terperosok ke sumur ter (aspal). Biasanya sisa makhluk hidup yang disebut fosil berumur lebih dari 10.000 tahun.
Oh iya, terkadang ada juga hewan dari zaman dahulu yang masih bertahan hidup sampai sekarang, hewan itu disebut dengan fosil hidup. Contohnya adalah komodo, salah satu reptil tertua dan kadal terbesar di dunia yang berada di Indonesia.
Fosil juga berguna untuk mengetahui kondisi waktu, keadaan georafis, dan kondisi tempat tersebut pada zaman dahulu.
Bentuk Fosil sebagai sumber sejarah
BUKTI TEKSTUAL
Bukti tekstual adalah peninggalan yang berbentuk tulisan. Bukti tulisan ini bermacam-macam bentuknya dan tidak hanya menggunakan media kertas. Misalnya tulisan di daun lontar, batu (prasasti), kain, kulit hewan, dan bahan lainnya yang bercerita tentang satu atau beberapa hal yang penting pada saat bukti tekstual tersebut dibuat.
Bukti tekstual tidak hanya berbentuk susunan kata lho, tetapi ada juga susunan gambar-gambar yang dirangkai untuk berkomunikasi. Seperti huruf hieroglyph yang digunakan bangsa Mesir kuno. Bukti tekstual juga bisa berarti sebuah tugas dari keilmuan tekstual, untuk menelusuri tulisan-tulisan sedetail dan sedekat mungkin, dengan tulisan asli yang ditinggalkan oleh penulis aslinya.
KEBENDAAN
Kebendaan adalah semua benda yang merupakan hasil karya manusia, baik itu berupa bangunan, sarkofagus/kubur batu, juga monumen. Hal yang membedakan sumber sejarah berupa kebendaan dan artefak, adalah artefak merupakan benda yang relatif kecil dan dapat dipindahkan. Sedangkan kebendaan bersifat lebih umum dan mencakup semua benda peninggalan buatan manusia.
Salah satu peninggalan kebendaan yang terkenal dan diketahui banyak orang di Indonesia adalah candi. Dua candi yang paling terkenal dan berlatar belakang berbeda, yaitu candi Borobudur yang bercorak Buddha dan candi Prambanan yang bercorak Hindu. Atau yang lebih mendunia lagi adalah Piramida di Mesir, sumber sejarah kebendaan berbentuk makam yang sangat besar.
Sumber-sumber sejarah seperti disebutkan di atas, biasanya bisa kalian temui di museum, seperti Museum Nasional yang menyimpan berbagai sumber sejarah Indonesia dari zaman prasejarah hingga zaman kemerdekaan.
0 Comments:
Posting Komentar