Begitu juga dengan negara kita ini Indonesia membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara - negara lain. Untunganya, dalam kurun waktu setahun setelah proklamasi, Indonesia mendapat dukungan dari berbagai negara. Negara-negara pertama yang memberikan dukungan dan mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah Mesir, India dan Australia.
MESIR
Dukungan Mesir terhadap Indonesia berlanjut ketika Muhammad Abdul Mu'im selaku Konsul Jenderal Mesir, datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Tujuan dari datangnya adalah untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung Kemerdekaan Indonesia. Peran Mesir sangat besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia karena, Mesir merupakan negara yang sering mengeluarkan anjuran agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dengan Mesir. Pihak Indonesia diwakilkan oleh Haji Agus Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Sedangkan pihak Mesir diwakilkan oleh Mahmud Fahmi Nokrashi, dan untuk pertama kalinya Republik Indonesia mendirikan Kedaulatan Besar RI di luar negeri.
INDIA
Pada tahun 1946, Indonesia melakukan diplomasi beras dengan India. Indonesia mengirim bantuan sebesar 500.00 ton beras kepada India yang saat itu sedang mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris. Kalian tahu tidak? Sebenarnya, diplomasi yang dilakukan oleh Sutan Syahrir ini lebih bersifat politis. Kenapa? Karena dengan peran Indonesia kepada India, India menjadi salah satu negara di Asia yang terus gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kemudian, India memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949, dan yang memprakarsai adalah Pandit Jawaharlal Nehru. Bahkan India sampai mengirimkan pesawat untuk menjemput delegasi Indonesia, yaitu H. Agus Salim. Konferensinya sendiri, dihadiri oleh beberapa negara seperti Arab Saudi, Ethiopia, Burma, Irak, Iran, Australia, Afganistan, Selandia Baru, Yaman, Sri Lanka, Nepal, Republik Rakyat Tiongkok, dan Muangthai.
Lalu, apa hasil dari Konferensi Inter-Asia ini? Hasilnya ini disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) oleh Nehru. Kemudian DK PBB mengeluarkan revolusi pada 28 Januari 1949 sebagai tindak lanjut dari hasil Konferensi New Delhi. Apa saja itu?
India juga mengecam Agrasi Militer Belanda ke 2 terhadap Indonesia
AUSTRALIA
Secara geografis, Indonesia sangat berdekatan dengan Australia, hal itulah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya adalah peristiwa "Black Armada" yang terjadi pada 24 September 1945. Pada saat itu terjdi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di pelabuhan Brisbane, Sidney, Melbourne, dan Fremantle yang membawa persenjataan milik Belanda menuju Indoensia
Kejadia tersebut di dukung oleh Partai Buruh Australia yang pada saat itu menguasai pemerintahan Australia. Lalu apa akibat dari peristiwa Black Armada? Akibatnya sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Selain itu, para pekerja di pelabuhan Sidney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda dan memasang spanduk bertuliskan "hands off Indonesia"