Perang Dingin

Perang Dingin adalah sebutan yang digunakan untuk menjelaskan kondisi dunia pasca Perang Dunia II. Di mana Amerika Serikat dan blok barat memperebutkan kekuasaan dengan Uni Soviet di blok timur. Kemenangan keduanya di tengah hancurnya seluruh negara di dunia akibat perang kemudian memicu ketegangan antara keduanya untuk menjadi adikuasa. Sebutan perang dingin digunakan karena kedua negara tidak pernah terlibat dalam konflik militer langsung. Namun dalam banyak kesempatan mendukung situasi perang dan perebutan kekuasaan, utamanya pada negara-negara dunia ketiga. Menyebabkan kekacauan di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Perang dingin juga diwarnai dengan perlombaan kekuatan militer, teknologi nuklir, dan pengiriman ekspedisi luar angkasa. Jauh lebih dari sekedar ingin membumikan sistem komunis ataupun liberal ke seluruh dunia. AS-Soviet masing-masing berupaya untuk membawa sebanyak mungkin negara-negara baru pascakolonial untuk tunduk di bawah kekuasaan dan pengaruhnya.

Latar Belakang Perang Dingin

Sebagian pendapat menyatakan bahwa perang dingin, atau ketegangan antara AS-Soviet dimulai sejak keduanya menjadi pemenang perang dunia II. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa sejak Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917, karena Soviet kemudian mengisolasi diri. Lenin mengatakannya sebagai respon atas dikelilinginya Soviet oleh kapitalis-kapitalis dunia. Ketidakpercayaan Soviet dengan negara-negara barat seperti Perancis, Inggris, dan AS selain karena perbedaan ideologi juga disebabkan oleh banyak hal. Seperti lambatnya pembuatan front barat melawan Jerman dalam Perang Dunia II, menyebabkan jatuhnya jutaan tentara Soviet pada front timur. Jerman mendorong Soviet hingga Stalingrad, di tepi sungai Volga selangkah lagi menuju Moskow. Soviet sendiri pada dasarnya tidak tertarik turut berperang, namun serangan Jerman ke timur menuju kilang-kilang minyak di Kaukasus memaksa Stalin untuk bergabung dengan sekutu.

Memenangkan perang bersama AS dan sekutu melawan Jerman, Soviet tetap menempatkan negara barat sebagai musuh kapitalis. Upaya yang perlu dilakukan adalah memperluas pengaruh komunisme ke negara-negara netral agar memenangi adu pengaruh melawan blok barat. Namun Soviet dan AS masing-masing tidak ingin merusak perdamaian antara keduanya yang dapat mengguncang dunia, sehingga berperang secara “dingin” adalah sikap yang diambil. Meski begitu, beberapa kali ketegangan terjadi sehingga perang antara keduanya berada di ujung tanduk.

perang dingin setelah terjadinya perang dunia

Stalin, Roosevelt, dan Churchill selaku sekutu pemenang Perang Dunia II


Peristiwa Penting Seputar Perang Dingin

1. Krisis Kuba

Rezim pro-AS berhasil didirikan di Kuba, setelah jatuhnya presiden Fulgencio Batista pada 1959 oleh Fidel Castro. Hubungan antara Eisenhower (AS) dan Castro berjalan baik selama beberapa saat, namun AS menolak pengurangan ketergantungan ekonomi Kuba atas Amerika. Hal ini akan membuka potensi masuknya bantuan dari Eropa Timur. Namun pada tahun 1961, Kuba mulai membuka upaya perdagangan senjata dengan Soviet, pada tahun yang sama John F. Kennedy berupaya menguasai Kuba namun gagal. Sehingga kekuasaan Kuba resmi berkiblat pada Eropa Timur. Februari 1962, Nikita Kruschev memulai pemasangan rudal nuklir di Kuba. Posisi yang terlampau dekat dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat melakukan blockade dan ultimatum kepada Kuba dan Soviet, beruntung pada 1964 Kruschev dijatuhkan dan kondisi di Kuba mereda.

2. Perlombaan Luar Angkasa

Perebutan pengaruh juga terjadi dalam bidang teknologi, selain nuklir. AS-Soviet berebut menjadi yang terbaik dalam penjelajahan angkasa. Soviet memulai terlebih dahulu pada Agustus 1957 dengan meluncurkan satelit Sputnik ke orbit Bumi kemudian mengirim Yuri Gagarin sebagai manusia pertama. Amerika merespon dengan program Apollo yang bercita-cita mendaratkan manusia di Bulan. Program ini kemudian dinyatakan berhasil mendaratkan tiga orang di Bulan. Program luar angkasa Soviet meliputi Vostok dan Soyuz, sementara AS meliputi Mercury, Gemini, dan Apollo. Perlombaan ini adalah perebutan pengaruh dan bukan murni testimoni atas teknologi dan ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dari tidak adanya misi lebih jauh daripada orbit bumi rendah setelah perang dingin.

pendaratan di bulan

Pendaratan di Bulan dalam misi Apollo tahun 1969

3. Perang Korea

Stalin mendukung Kim Il Sung untuk menginvasi Korea Selatan, sementara pasukan PBB yang terdiri dari negara-negara barat mempertahankan Korea Selatan. Perang yang berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) ini menjadi titik tertinggi karena berpotensi membuka perang antara NATO dan komunis Cina. Perang ini juga dapat berujung menjadi perang nuklir. Setelah Stalin wafat pada 1953, gencatan senjata dilakukan. Kim Il Sung menjadi diktator di Korea Utara, sementara Rhee Syng Man memimpin totaliter Korea Selatan sampai dijatuhkan pada 1960. Kondisi Korea Selatan baru membaik setelah kembalinya system multipartai pada 1987.

4. Perang Vietnam

Perang Vietnam adalah konflik terpanjang pada masa perang dingin, terjadi selama 19 tahun (1955-1975). Terjadi antara Vietnam Utara (Hanoi) yang didukung komunis dan Vietnam Selatan (Saigon) yang didukung SEATO. Konflik ini menewaskan jutaan orang, termasuk peran Vietnam Utara dalam perebutan kekuasaan di Kamboja. Menyebabkan diktator komunis Kamboja, Pol Pot membantai 1-3 juta penduduk untuk menegakkan kekuasaannya. Perang gerilya yang berlarut-larut membuat AS harus meninggalkan Vietnam, membuat Ho Chi Minh dapat mengalahkan Vietnam Selatan dan mendirikan negara komunis.

5. Perang Saudara Cina

Pada tahun 1949, Mao Zedong berhasil menggulingkan Chiang Kai Sek dari Pemerintah Nasionalis Kuomintang yang didukung AS. Uni Soviet dengan segera menjalin hubungan baik dengan republik komunis baru ini. Hal ini merupakan titik balik kebijakan pertahanan AS karena Asia menjadi sangat rentan terhadap pengaruh besar Cina. Amerika Serikat merespon jatuhnya Kuomintang dengan membentuk ANZUS pada 1951, dan SEATO pada 1954 untuk menciptakan pakta pertahanan terhadap pengaruh komunis. Salah satunya mendukung Vietnam Selatan dalam memenangi perang melawan komunis Vietnam Utara. Sementara Soviet membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955 sebagai basis pertahanan melawan Eropa Barat.

6. Doktrin Truman dan Rencana Marshall

Harry Truman, Presiden AS menyampaikan doktrin kontainmen yang artinya mengirimkan bantuan untuk mencegah sebuah negara jatuh dalam rezim komunis. Kebijakan ini dimulai dengan berperan dalam Perang Yunani, melawan komunis yang didukung Yugoslavia. Doktrin ini berlaku dalam setiap perebutan kekuasaan, seperti Vietnam, Korea, dan banyak negara lainnya.

Sementara Rencana Marshall adalah kucuran dana bantuan bagi negara-negara yang membutuhkan rekonstruksi pasca perang dunia. Diterimanya bantuan ini memiliki nilai politik yang besar bagi AS, karena secara langsung menempatkan negara tersebut dalam pengaruh blok barat dan menjauhi blok timur. Termasuk membeli negara-negara di bawah Soviet untuk membelot seperti Cekoslowakia. Bantuan ini membuat banyak negara mampu pulih dan mengalahkan perlawanan dari komunis di negaranya.

Dampak Perang Dingin

Perang dingin berdampak sangat besar bagi negara-negara dunia ketiga yang terjebak dalam perebutan kekuasaan. Baik yang dimenangkan oleh komunis ataupun liberal sama-sama menyisakan kerusakan baik structural maupun sosial, membuat dunia terjebak dalam krisis kemanusiaan baru yang sulit untuk ditangani. Vietnam, Korea, negara-negara Afrika, termasuk salah satunya negara bawahan Soviet juga mengalami kekacauan ekonomi. Beberapa negara kesulitan melakukan control sehingga terjadi konflik-konflik baru seperti pecahnya Yugoslavia, Afghanistan, dan lainnya. Amerika Serikat sebagai pemenang perang dingin berhubungan dengan puluhan negara, memiliki ratusan ribu tentara di luar negeri, serta pangkalan-pangkalan militer yang ada di berbagai tempat. Bagi Soviet, perang dingin menghancurkan ekonomi karena porsi militer yang sangat besar atas PDB, menciptakan pengangguran yang sangat tinggi dan berakhir pada lepasnya negara-negara Pakta Warsawa.

Berakhirnya Perang Dingin

Perang dingin mendekati akhir ketika isu ekonomi mulai menghantam, Moskow menghabiskan 25% dari PDB untuk keperluan militer, mengabaikan konsumsi dan investasi sipil. Sementara setelah kekalahan AS pada perang Vietnam, publik tidak lagi menghendaki adanya kontribusi yang terlampau besar dari Amerika pada kepentingan negara-negara tersebut. Baik Ronald Reagan ataupun Leonid Brezhnev mulai mengurangi porsi pengeluaran perang sejak 1980.


penandatanganan SALT mengakhiri perang dingin

Penandatangan SALT oleh Ronald Reagan dan Leonid Brezhnev

Maret 1985, Mikhail Gorbachev selaku pemimpin baru Soviet meluncurkan Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi). Berfokus dengan perbaikan ekonomi dalam negeri dan menghentikan perlombaan militer, salah satunya dengan mengizinkan masuknya modal asing. Hal ini diimbangi dengan perbaikan hubungan bersama George Bush (AS) dan menyetujui reunifikasi Jerman. Kebijakan Gorbachev membuatnya kehilangan dukungan dari militer Soviet, sehingga negara-negara satelit mulai memerdekakan diri sejak 1989. Upaya kudeta dilakukan oleh garis keras Uni Soviet pada 1991, salah satunya dengan upaya pembunuhan atas Gorbachev. Hal ini gagal, dan kemudian Uni Soviet dibubarkan pada 25 Desember 1991 untuk menghindari perpecahan lebih lanjut.







Secara umum, greeting dalam bahasa Inggris dapat kita bagi kedalam 2 bagian, yaitu: formal greeting dan informal greeting. Langsung kita lihat penjelasannya satu persatu berikut ini:

Formal Greeting

Formal greeting adalah salam atau sapaan yang digunakan untuk situasi atau kondisi yang resmi/formal.
Oh ya, karena sifatnya formal, sehingga tak jarang juga penggunaan formal greeting digunakan pada saat kita ingin menyapa orang yang baru kita kenal atau temui. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

General Greeting (Formal situation) —> Sapaan atau salam yang umum digunakan dalam situasi formal

  • Hello!
  • How are you?
  • How do you do?
  • How are you doing?
  • How have you been keeping?
  • How is everything?
  • How’s everything going?
  • I trust that everything is well.

Contoh percakapan general greeting dalam bahasa Inggris (Formal)

Doni                    : Hello Mr. Chan. How are you today?
Mr. Chan             : Fine, thanks. How about you?
Doni                    : Great, thank you.
Mr. Chan             : Nice day, isn’t it?
Doni                    : Yes it is. Well, Mr. Chan I have something to say.
Mr. Chan             : Sure.
Doni                    : Would you come to my silver wedding anniversary dinner tonight?
Mr. Chan             : What time?
Doni                    : It’s about 7 o’clock.
Mr. Chan             : Okay then. See you there.
Doni                    : Thanks for your time, Mr. Chan.
Mr. Chan             : Sure.

Informal Greeting

Informal greeting adalah salam atau sapaan yang digunakan untuk situasi atau kondisi yang TIDAK resmi/formal.
Oh ya, karena sifatnya informal, jadi salam ini terkesan santai dan tidak kaku, sehingga membuat orang yang menggunakan salam ini menjadi lebih akrab. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

General Greeting (Informal situation) —> Sapaan atau salam yang umum digunakan dalam situasi yang informal

  • Hi…
  • What’s up?
  • Good to see you.
  • How are things (with you)?
  • How’s it going?
  • How’s life been treating you?

Contoh percakapan general greeting dalam bahasa Inggris beserta artinya (Informal)

Erwin     : Rud, this is my friend.
Dika       : Hi, my name is Dika.
Rudi       : I’m Rudi.  Good to see you.
Erwin     : What’s up bro?
Rudi       : Fine.
Dika       : Okay guys, let’s get a drink.
Rudi       : That sounds good.
Erwin     : I think moccalatte is the best choice.
Rudi       : Haha… you are still the same.


Ada berbagai frasa atau ungkapan dalam bahasa Inggris yang bisa digunakan untuk memberikan saran atau tawaran (suggestion and offer). Kali ini kita akan mempelajari frasa tersebut melalui beberapa contoh percakapan atau dialog di bawah ini.

Percakapan-percakapan ini memiliki topik yang berbeda-beda, sehingga kita bisa mempelajari cara memberikan saran dan tawaran dalam bahasa Inggris dalam konteks yang berbeda pula. Yuk kita lihat langsung contoh percakapannya.

Percakapan 1 – Sakit Perut

A: Hey, you look not well. Are you okay? (Hei, kamu terlihat tidak baik. Apakah kamu tidak apa-apa?)

B: My stomach hurts. (Perutku sakit)

A: Do you need anything, like a medicine maybe? (Apakah kamu butuh sesuatu, seperti obat mungkin?)

B: Yes, please. I need a medicine for a stomachache. (Ya. Aku butuh obat untuk sakit perut)

A: I will get that for you. (Aku akan mengambilkannya untukmu)

B: Thank you. (Terima kasih)

5 minutes later… (5 menit lemudian…)

A: There is no medicine for upset stomach in our medicine storage box, but I bring this eucalyptus oil for you. Just rub it on your belly. It can ease the pain. (Tidak ada obat untuk menyembuhkan sakit perutmu di kotak obat kita, tetapi aku bawa minyak kayu putih untukmu. Oleskan di perutmu. Itu akan mengurangi rasa sakit)

B: Thanks. (Terima kasih)

A: If the pain persists, you should see a doctor.  (Jika rasa sakitnya tidak hilang, kamu harus pergi ke dokter)

B: Okay. (Oke)

Percakapan 2 – Merokok

A: Excuse me, sir. (Permisi, Pak)

B: Yes? (Ya?)

A: Do you mind not to smoke here? (Apakah Anda keberatan untuk tidak merokok di sini?)

B: What’s your problem? There’s no sign that says it’s forbidden to smoke in this area. It means that I can smoke here. (Masalah Anda apa? Tidak ada papan yang bilang dilarang merokok di sini. Itu artinya saya boleh merokok di sini)

A: That’s true, but this is a public area. Your cigarette is harmful for all people here. (Itu benar, tetapi ini area publik. Rokok Anda berbahaya bagi semua orang di sini)

B: People aren’t complaining except you. (Orang-orang tidak komplain kecuali Anda)

A: I don’t want to make a scene here, so I suggest you to smoke somewhere else. Can’t you see? There’re many children here. (Saya tidak ingin membuat keributan di sini, jadi saya sarankan Anda untuk merokok di tempat lain. Apakah Anda tidak lihat? Banyak anak-anak di sini)

B: All right. I’ll leave and smoke somewhere else. (Baik. Saya akan pergi dan merokok di tempat lain)

A: Thank you. I appreciate that. (Terima kasih. Saya hargai itu)

Percakapan 3 – Liburan

A: What are you going to do to spend the upcoming holiday? (Apa yang akan kamu lakukan untuk menghabiskan liburan yang akan datang?)

B: I’m not sure. I guess I’m just going to stay at home during the holiday. (Aku tidak yakin. Aku rasa aku hanya akan tinggal di rumah saja selama liburan)

A: Me too. I don’t have any plan to do something exciting. I think I’ll be dead out of boredom in this year’s holiday. (Aku juga. Aku tidak punya rencana apapun untuk melakukan hal-hal yang menarik. Sepertinya aku akan mati kebosanan di liburan tahun ini)

B: Hey, why don’t we spend the holiday together? (Hei, bagaimana jika kita menghabiskan liburan bersama)

A: That’s great idea! Do you have any suggestion on where we should go and what we should do on the holiday? (Itu ide yang sangat bagus! Apakah kamu punya saran ke mana kita harus pergi dan apa yang harus kita lakukan sewaktu liburan?)

B: How about we spend our holiday at my grandfather’s cottage? (Bagaimana jika kita menghabiskan liburan kita di pondok kakekku?)

A: What kind of activities can we do there? (Aktivitas macam apa yang bisa kita lakukan di sana?)

B: Anything fun, such as fishing. swimming, surfing, sun-bathing, cycling, strolling around the nature, et cetera. (Apapun yang menyenangkan, seperti memancing, berenang, berseluncur, berjemur di bawah sinar matahari, bersepeda, berjalan-jalan di alam, dan sebagainya)

A: Did you just mention surfing? Is the cottage near a beach? (Apakah kamu barusan menyebutkan berseluncur? Apakah pondoknya dekat dengan pantai?)

B: Yeah. We can walk for about 10 minutes to get to the beach from the cottage. Moreover, it’s also close to a small lake, so that we can catch some fish there. (Ya. Kita bisa berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke pantainya dari pondok. Terlebih lagi, pondoknya juga dekat dengan danau kecil sehingga kita bisa menangkap ikan di sana)

A: Cool! We’d better ask Jane and Joe to come with us too. (Keren! Kita juga harus ajak Jane dan Joe)

B: Agree! I’ll call Jane and you’ll call Joe. (Setuju! Aku akan menelepon Jane dan kamu akan menelepon Joe)

A: Okay. I hope they can come join us. (Oke. Aku harap mereka bisa ikut dengan kita)

Percakapan 4 – Lose Weight

A: I need to lose weight. How do I start to do that? (Aku harus menurunkan berat badan. Bagaimana aku memulai melakukannya?)

B: If I were you, I would reduce my food portions little by little and start exercising regularly. (Jika aku kamu, aku akan mengurangi porsi makanku sedikit demi sedikit dan mulai olahraga secara teratur)

A: Okay. Do you know what kind of exercise that’s best for losing weight? (Oke. Apakah kamu tahu jenis olahraga apa yang terbaik untuk menurunkan berat badan?)

B: I think you should ask that to Meghan. She’s an athlete, so she must at least know something about exercising to lose weight. (Aku rasa kamu harus menanyakan hal itu kepada Meghan. Dia adalah seorang atlit, jadi dia setidaknya pasti tahu tentang olehraga untuk menurunkan berat badan)

A: That’s worth a try. (Itu patut dicoba)

B: Do you need her number? I have it if you want. (Apakah kamu ingin nomor teleponnya? Aku punya jika kamu mau)

A: Sure. Thanks. (Tentu saja. Terima kasih)

Percakapan 5 – Ban Kempes

A: Hey miss, it looks like your front tire is flat. (Hei nona, kelihatannya ban depan Anda kempes)

B: Oh, you’re right. (Oh, Anda benar)

A: Do you have a spare tire with you? I can help you to put it on. (Apakah Anda punya ban cadangan? Saya bisa membantu memasangkannya)

B: Unfortunately, I don’t. (Sayangnya saya tidak punya)

A: Actually, there’s an auto repair shop. It’s 2 miles from here. If you think you can drive on a flat tire for that long, you should go to that shop. (Sebenarnya ada bengkel. Jaraknya 2 mil dari sini. Jika Anda pikir Anda bisa menyetir dengan ban kempes sejauh itu, Anda harus pergi ke bengkelnya)

B: I think I can drive that long. 2 miles is not that far. Can you tell me the direction to get to the shop? (Aku rasa aku bisa menyetir sejauh itu. 2 mil tidak terlalu jauh. Bisa beritahu saya arah untuk menuju ke bengkelnya?)

A: Just go straight and you’ll find the shop. (Lurus saja. Anda pasti akan menemukan bengkelnya)

B: All right. Thanks. (Baik. Terima kasih)

A: My pleasure. (Dengan senang hati)

Percakapan 6 – Batuk

A: I notice that you’ve been coughing. (Aku perhatikan kamu batuk terus)

B: I’m sorry if my cough disturbs you. (Maaf jika batukku mengganggumu)

A: No, it doesn’t at all. I’m just concerned about your health. Are you okay? (Tidak menggangu sama sekali. Aku hanya khawatir akan kesehatanmu. Kamu tidak apa-apa?)

B: Actually, I feel sick. I keep coughing and my head is killing me. (Sebenarnya aku merasa sakit. Aku batuk-batuk dan kepalaku sakit sekali)

A: Maybe you should go home and have a lie-down. (Mungkin kamu harus pulang dan beristirahat)

B: I want to go home so bad, but I have to finish this report today. (Aku sangat ingin pulang, tetapi aku harus menyelesaikan laporan ini hari ini)

A: Is there anything I can do for you, like getting you an aspirin or a cup of tea? (Ada yang bisa aku lakukan untukmu, seperti mengambilkanmu aspirin atau secangkir teh?)

B: I think an aspirin will do. (Aku rasa aspirin akan membantu)

A: I’ll get it for you. (Aku akan mengambilkannya untukmu)

B: Thanks. (Terima kasih)

Percakapan 7 – Nilai Sekolah

A: What grade did you get at the exam? (Berapa nilai yang kamu dapatkan dalam ujian?)

B: I got A. (Aku dapat nilai A)

A: As expected from a smart student! I only got D. I really want to improve my grade. (Sudah diduga dari murid pintar! Aku hanya dapat nilai D. Aku benar-benar ingin meningkatkan nilaiku)

B: You probably should study harder. (Kamu mungkin harus belajar lebih giat lagi)

A: I don’t know. I always get bad grade although I study hard. (Aku tidak tahu. Aku selalu mendapat nilai jelek walaupun aku belajar giat)

B: Hey, why don’t we study together? That way, I can help you out. (Hei, bagaimana kalau kita belajar bersama? Dengan cara itu, aku bisa membantumu)

A: Good idea! I’m in. (Ide yang bagus! Aku setuju)

Percakapan 8 – Makan Siang

A: What should we have for lunch? (Kita harus makan apa untuk makan siang?)

B: We could try the new pasta at the Pasta House. (Kita bisa coba pasta baru di Rumah Pasta)

A: I don’t feel like eating pasta. (Aku tidak ingin makan pasta)

B: How about we order chicken curry instead? (Bagaimana kalau kita pesan kari ayam saja?)

A: That sounds delicious. (Itu kedengarannya enak)

B: All right then, chicken curry is it.(Baiklah kalai begitu, kita pesan kari ayam)

A: Please make mine spicy. (Tolong punyaku dibuat pedas)

B: Okay. (Oke)

ruang lingkup sejarah

Pengertian Sejarah

JOB APLICATION LETTER (B.Inggris Kelas XII)

cotoh lamarakn kerja bahasa Inggris sebagai engenier
Application Letter - Contoh surat lamaran kerja bahasa Inggris ini sangat penting untuk dipelajari karena menjadi pintu pertama bagaimana pihak divisi personalia atau HRD melihat, berkenalan, dan menilai kita sebagai pelamar kerja. Tentu karena statusnya sebagai “front door”, maka surat lamaran pekerjaan (application job) itu harus menarik dan memberikan kesan positif bagi pelamar kerja.
Surat lamaran kerja bahasa Inggris ini menjadi salah satu dari topik functional text disamping iklan (advertisement), pengumuman (annoucement)posterbanner, dan lowongan pekerjaan (job vacancy) dalam belajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah menengah baik SMA, MA dan juga SMK. Karena itu pola penulisan dan penyusunan kalimat serta paragraf surat lamaran kerja bahasa Inggris ini harus mengikuti generic structure nya.
Cara menulis surat lamaran kerja yang baik mungkin ada bermacam-macam namun secara umum struktur yang disepakati secara luas adalah sebagai berikut:
1. Header: Surat pengantar untuk lamaran kerja dalam bahasa Inggris seharusnya menginformasikan kontak  perusahaan yang sedang dilamar seperti nama perusahaan, alamta, nomor telephone, email dan diikuti dengan tanggal dibuatnya surat.
2. Salutation: Salam pembuka ditujukan kepada siapa penerima surat lamaran kerja tersebut. Sering dalam lowongan kerja tidak menyebutkan nama pasti siapa yang berwanang menerima lamaran, maka dalam kasus seperti ini, cukup tulis saja!
* Dear Sir,
* Dear Hiring Manager,
3. Introduction:  Mualailah menulis surat lamaran kerja itu dengan menyebut posisi pekerjaan yang sedang dilamar. Sebutkan pula dari mana informasi lowong tersebut kita dapatkan, bila perlu sebutkan pula nama pihak ketiga yang memberi informasi kepada kita.
4. Body: Pada paragraf ini kita perlu memberikan ulasan kenapa kita layak menempati posisi yang diinginkan. Meyakinkan hal ini bisa dengan memberikan ulasan singkat tentang kualifikasi dan kepampuan yang kita punyai secara spesifik. Bila perlu berikan contohnya.
5. Closing: Pada paragraf ini kita perlu merevie kembali bahwa kita memang layak dengan posisi yang diiklankan. Tulislah betapa kita menginginkan kesempatan untuk bertemu dan inteview dengan cara menyebutkan nomor kontak dan waktu yang paling meungkinkan. Jangan lupu untuk menulis ucapan terima kasih.
5. Signature:  Bentuk keseriusan dan legalitas sebuah dokumen sering diukur dengan tanda tangan. Dalam surat lamaran pekerjaan jangan pernah lupa untuk menandatangani dan diikuti dengan nama lengkap yang jelas.
CONTOH:
Jalan Lumba-lumba 10
Jogjakarta
June 24, 2014
Attention To:
Budi Ruminto
Human Resources Manager
PT. Telaga Sakti Inti
Jl. Kutilang No.70
Jogjakarta
Dear Mr. Ruminto